Minggu lalu saat
berjalan-jalan di Gramedia Amplaz, saya melihat sebuah buku bersegel
plastik yang menurut saya cukup menarik yang berjudul '144 Konspirasi di
Dunia'. Nah,di dalam buku tersebut, salah satu teori konsirasi yang
dibahas adalah soal Adolf Hitler yang Mati di Indonesia. Hah??? Fuhrer
mati di Indonesia? Yang benar saja? Bukannya dia telah bunuh diri di
dalam bunker bawah tanahnya sesaat sebelum beruang merah 'Uni Sovyet'
menguasai Berlin? Seketika keheranan pun menyeruak di dalam benak saya.
Namun karena dilatabelakangi keingintahuan yang meluap-luap, sesampai
nya saya di rumah saya pun langsung mem-browsing di mbah google mengenai
teori konspirasi ini. Dan inilah penjelasannya.
Asal Mula Teori Ini
Teori
kospirasi ini berkembang melalui testimoni seorang dokter lulusan UI
Jakarta bernama dr. Sosrohusodo yang di tahun 1960 pernah bertugas di
sebuah kapal asing yang menjadi rumah sakit terapung di daerah Sumbawa
Besar bernama 'HOPE'. Nah pada waktu dirinya bertugas di kapal tersebut,
dirinya bertemu dengan seorang dokter tua (kurang lebih berumur 71 thn)
sekaligus pimpinan di kapal tersebut berkewarganegaraan Jerman bernama
G.A Poch. Dr. Sosrohusodo yang notabene adalah anak buah dari G.A Poch
meyakini bekas atasannya itu ialah Adolf 'Fuhrer' Hitler, pimpinan NAZI
dan diktaktor Jerman di era WW 2 di masa tuanya. Keyakinannya ini bukan
tanpa dasar dan alasan yang jelas lho. Dr. Sosrohusodo berani
memberikan berbagai bukti-bukti seperti kebiasaan G.A Poch yang selalu
berjalan dengan menyeret kaki kirinya, tangan kiri yang sering bergetar
sendiri, memiliki kepala yang tak ditumbui rambut alias botak, dan
bahkan memiliki kumis kotak vertikal persis seperti Hitler. Kondisi ini
hampir sama persis dengan gambaran Hitler di masa tuanya dalam buku
biografinya karangan Heinz Linge. Menurut dr. Sosro, sosok G.A Poch
adalah sosok yang sangat misterius dan bila kita berbicara dengannya
maka tak jarang dirinya akan memuji-muji Hitler. G.A Poch sendiri sama
sekali tak memiliki pengetahuan di bidang kedokteran dan bahkan juga tak
punya lisensi sebagai dokter. Lha kalo gtu mengapa dirinya bisa menjadi
dokter? Hmm nampaknya inilah yang patut dicurigai.
Kemiripan Mereka Berdua
Dalam
buku biografi Adolf Hitler yang ditulis oleh Heinz Linge dan telah
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Tri Budi Satria, pada
halaman 59 disebutkan bahwa Adolf Hitler mengidap Penyakit Saraf di
penghujung PD 2 tepatnya setelah Pertempuran Stalingrad, yang menjadi
titik balik kedudukan Jerman saat PD 2. Penyakit Saraf itu mengakibatkan
tangan kaki kiri Hitler tidak dapat berfungsi lagi alias lumpuh. Selain
itu menjelang kekalahannya di PD 2, penglihatan Fuhrer pun mulai kabur,
rambutnya satu per satu mulai rontok hingga tak dapat tumbuh lagi A.K.A
botak permanen, dan tangan kirinya pun sering bergetar-getar. Nah lho?
Kondisi ini persis bukan dengan yang digambarkan oleh dr. Sosro?
G.A
Poch sendiri adalah seorang pemuja Hitler. Menurut dr. Sosrohusodo, G.A
Poch selalu memuji-muji Hitler dan menyebut bahwa pembantaian yahudi di
kamp Aushwitz hanyalah tipu daya dari Sekutu untuk menjungkalkan Hitler
semata.dr. Sosrohusodo sendiri pernah memeriksa tangan kiri Poch. Saat
menanyakan kepada Poch sejak kapan gejala penyakit ini terjadi, istri
Poch pun angkat suara dan mengatakan bahwa tangan kiri Poch mulai
bergetar seperti itu sejak Goebbels memberitahukan kepadanya bahwa
Jerman kalah di pertempuran di dekat Moskow (Stalingrad). Goebbels yang
dimaksud diduga kuat merupakan Joseph Goebbe, 'tangan kanan' Adolf
Hitler sekaligus Menteri Propaganda Nazi yang sangat loyal padanya.
Kematian
G.A
Poch sendiri diketahui meninggal pada 15 Januari 1970 di Rumah Sakit
Karang Menjangan Surabaya setelah sebelumnya mengalami serangan jantung.
Jasadnya kemudian di kebumikan di TPU Ngagel, Surabaya. Setelah dirinya
meninggal, istri G.A Poch pun kembali ke Jerman. Menurut sumber yang
saya dapatkan dari kuncen TPU Ngagel yang sudah amat sepuh , saat
meninggal G.A Poch hanya dimakamkan oleh dokter-dokter dari RS Karang
Menjangan tanpa ada sanak saudara yang melayat. Makam dari G.A Poch
sendiri saja hingga sangat tak terawat, karena tak ada yang pernah
menziarahinya. Perawatan hanya dilakukan oleh kuncen yang tentunya
sangat terbatas.
Dalam
buku harian G.A Poch juga ditemukan kode yang sangat misterius yakni
J.R KepaD no.35367 dan 35368. Selain itu terdapat kode lainnya yaitu
BSGJBSR yang diduga rute pelariannya dari Jerman. BSGJBSR sendiri
diperkirakan memiliki arti Berlin,
Salzburg,Graz,Jugoslavia,Belgrade,Sarajevo,dan Rome.
aku pernah liat bukunya al._.
ReplyDelete